Gelar Komsos Bersama KBT, Korem 131/Santiago Ingatkan Bahaya Narkoba dan Hoax - JAYASAKTI NEWS

JAYASAKTI NEWS

JAYASAKTI NEWS | Berimbang, Terpecaya, Aktual |

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, March 22, 2018

Gelar Komsos Bersama KBT, Korem 131/Santiago Ingatkan Bahaya Narkoba dan Hoax

Manado -- Komunikasi yang baik sangat menentukan terwujudnya hubungan yang harmonis dengan semua pihak. Tak jarang terjadi, niat baik harus berakhir pada perselisihan tak kunjung selesai karena faktor komunikasi yang buruk.  Hal ini pulalah yang menjadi salah satu dasar program kegiatan TNI untuk senantiasa menggelar komunikasi dengan keluarga besarnya secara berkala, seperti yang dilaksanakan pada Rabu (21/3/2018) di Aula Santiago oleh bidang teritorial Korem 131/Santiago.

Dalam amanat Danrem 131/Santiago yang dibacakan oleh Kasiter Kolonel Inf Saripuddin dijelaskan tujuan pelaksanaan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama Keluarga Besar TNI (KBT) yaitu untuk bersilaturahim dengan para sesepuh TNI dan berbagai organisasi yang kelahirannya dibidangi oleh TNI. "Pertemuan ini juga diharapkan dapat menjadi wahana untuk menyampaikan berbagai hal yang berkaitan dengan tugas dan peran Angkatan Darat di bidang Teritorial, yang dalam konteks wilayah khususnya di Sulawesi Utara yang dilakukan oleh Korem 131/Santiago," ujarnya.

Pemahaman yang utuh terhadap tugas dan peran TNI Angkatan Darat untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam pembangunan nasional demi cita-cita mulia mewujudkan kesejahteraan rakyat inilah yang mendorong TNI berupaya keras untuk manunggal dengan rakyat dan menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh lapisan masyarakat.  Mudah-mudahan, komunikasi yang intensif di antara Prajurit TNI Angkatan Darat dan Keluarga Besar TNI ini dapat menjalin hubungan emosional yang lebih erat dan harmonis, sehingga Keluarga Besar TNI juga ikut merasa bertanggung jawab dalam pembinaan teritorial sebagai upaya pertahanan negara, yang pada akhirnya bermuara pada dukungan kepada pemerintah Rl guna menyukseskan pembangunan nasional," jelasnya.

Seiring dengan hal tersebut, saat ini pemerintah sedang menggalakkan revolusi mental untuk menggerakkan seluruh potensi bangsa secara efektif dan efisien demi percepatan kesejahteraan rakyat. Namun menyukseskan gerakan revolusi mental ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai rintangan dan hambatan terus menghantam negeri tercinta ini, mulai dari perilaku korup para pejabat tinggi negara/daerah yang menghambat kinerja birokrasi pemerintahan dan nasional dan tumbuh suburnya paham radikalisme di tengah masyarakat Indonesia.

Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki kondisi geografis​ strategis dengan adanya daerah perbatasan laut dengan negara Filipina di sebelah Utara, serta memiliki demografi dan kondisi sosial yang heterogen, sehingga memungkinkan timbulnya berbagai ancaman yang cukup besar terhadap pertahanan dan keamanan wilayah dan cenderung memunculkan aksi-aksi teror yang dapat meresahkan masyarakat.  Selain itu luasnya wilayah Rl dan jumlah penduduk yang besar merupakan pasar yang diincar oleh sindikat narkoba. Dalam rangka mengurangi pelaku penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan berbagai cara yang salah satunya adalah peran Keluarga Besar TNI dalam menangkal dan membentengi diri dari keterpengaruhan narkoba serta turut aktif memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat tentang akibat serta bahaya narkoba.  Namun hal yang terpenting adalah dengan iman dan taqwa, keharmonisan keluarga dan lingkungan adalah benteng terkuat menghadapi bahaya narkoba," ucapnya. Selain bahaya narkoba, pada komsos kali ini juga disinggung terkait maraknya informasi dan berita palsu yang lebih dikenal dengan istilah hoax yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab. Jika tidak hati hati maka siapa saja pun dengan mudah bisa termakan  tipuan hoax tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu yang tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah.

Menurut catatan Dewan Pers, di lndonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai. Untuk itu, Korem 131/Santiago berharap bahwa segenap Keluarga Besar TNI yang ada di wilayah Sulawesi Utara dapat membantu/mendukung berbagai upaya Korem 131/Santiago untuk menekan pertumbuhan faham radikalisme dan mencegah munculnya aksi teror serta tidak terpengaruh oleh pemberitaan yang palsu (hoax) dan ikut mendeklarasikan penolakan terhadap narkoba," tutupnya.




No comments:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages